Senin, 05 Desember 2011

Aneka Kelas Verba Tindak Ujar



A.    Verba Ilokusi dan verba Perlokusi

Aneka kontras yang terdapat antara ilokusi, perlokusi dan kategori-kategori tindak ujar biasanya telah diilustrasikan secara khas dengan daftar-daftar verba, seperti contoh verba ilokusi yaitu melaporkan, mengumumkan, menanyakan, memohon,mengucapkan selamat, mengucapkan terima kasih, sedangkan verba perlokusi contohnya seperti menarik perhatian, membohongi, menakuti, memikat, membosankan, dan lain-lain.
Bach and Harnish, 1979: 42 mengemukakan bahwa contoh kalimat dari tindak verba ilokusi seperti:
1.    Sang peneliti menyimpulkan bahwa cuaca berubah pelan-pelan.
2.    Sang dosen menyimpulkan bahwa cuaca berubah pelan-pelan.
Penjelasan: Pada (1) kata menyimpulkan dapat diartikan sebagai ‘ mencapai kesimpulan bahwa”, dan pada (2) sebagai “ mengatakan dalam kesimpulan bahwa”. Dalam hal ini kalimat (1) makna intelektualnya yaitu menarik suatu kesimpulan dari fakta-fakta atau dari premis-premis dengan argument, sedangkan kata menyimpulkan pada kalimat (2) dapat juga ditafsirkan dalam makna intelektual yaitu sang dosen menjelaskan kesimpulan terhadap mana argument logis dari kuliahnya ditunjukkan.
Contoh kata mencoba yang merupakan pembeda verba ilokusi dan verba perlokusi yaitu:
3.    Ida mencoba membunjuk saya untuk menemaninya.
4.    Ida mencoba meminta saya untuk menemaninya.
Penjelasan: Dalam kasus verba perlokusi ada (3) kata mencoba mengimplikasikan bahwa    ilokusi gagal mencapai efek perlokusi yang diharapkan, sedangkan kata mencoba meminta pada kalimat (4) menyarankan bahwa penyimak tidak mendengarkan atau tidak dapat memahami penggunaan bahasa pembicara.


B.    Klasifikasi Verba Ilokusi

a.    Verba asertif biasanya muncul dalam konstruksi S verba (…) bahwa X  (S = subjek mengacu kepada pembicara dan X mengacu kepada suatu proposisi). Contoh: menegaskan, meramalkan, mengumumkan.
Contoh lain: Ibu memberitahukan kami bahwa kabar itu bohong.
b.    Verba direktif biasanay muncul dalam konstruksi S verba (o) bahwa X (S dan O mengacu kepada subjek dan objek (yang masing-masing mengacu pada pembicara2 dam penyimak2). Contoh: meminta, menawar, melarang.
c.    Verba Komisif biasanya muncul dalam konstruksi S verba bahwa X (di mana klausa-klausa-bahwa adalah nonindikatif). Contoh: menawarkan, menjanjikan, bersumpah.
d.    Verba Ekspresif biasanya muncul dalam konstruksi S verba (prep) (O) (prep) Xn (di mana ‘prep’ adalah preposisi fakultatif dan Xn adalah fase nomina abstrak).
Contoh: meminta maaf, menaruh simpati, memaafkan.
e.    Verba Rogatif adalah verba yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah stu dari keempat kategori di atas. Contoh: menamai, membatasi, menghubungkan.

Lima subkategori predikat ilokusi yaitu:
a.    Predikat asertif yaitu memperkenalkan pernyataan yang dilaporkan
b.    Predikat direktif dan komisif yaitu memperkenalkan perintah yang dilaporkan.
c.    Predikat rogatif yaitu memperkenalkan pertanyaan yang dilaporkan.
d.    Predikat ekspresif yaitu mengimplikasikan bahwa pembicara kedua mensyaratkan kebenaran proposisi yang sesuai dengan isi proposional.
Contoh: Kakak tidak mengeluh bahwa abang makan terlalu banyak (asertif).
              Kakak tidak mencela abang karena makan terlalu banyak (ekspresif).
Penjelasan: Kata mengeluh maupun mencela mengacu kepada tindak ujar yang mengekspresikan sikap pembicara kedua terhadap prilaku penyimak kedua.       
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar