Senin, 05 Desember 2011

Masalah Umum dalam Suatu Pembelajaran

Kendari, 06 Desember 2011
Masalah-Masalah Umum dalam Suatu Pembelajaran 

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. 
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah, bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.
Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal ini pula yang menjadi tugas yang cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terjadi hanya karena masalah ketidak mampuan mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan mengajar pun sukar untuk dicapai.
Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya penegelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang tidak dikehendaki datang dengan tiba-tiba. Suatu gangguan yang datang dengan tiba-tiba dan di luar kemampuan guru adalah kendala spontanitas dalam pengelolaan kelas. Dengan hadirnya kendala tersebut suasana kelas biasanya terganggu yang ditandai dengan pecahnya atau ketergangguan kosentrasi anak didik. Dengan demikian, maka tugas guru adalah bagaimana supaya anak didik semangat dan kembali belajar dengan memperhatikan tugas belajar yang diberikan oleh guru.
Masalah pengelolaan kelas merupakan masalah yang tidak pernah lari dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan belajar anak didik. Kendala lainnya yang guru rasakan adalah masalah pendekatan. Hampir tidak pernah ditemukan dalam suatu pertemuan, seorang guru tidak melakukan pendekatan  tertentu terhadap semua anak didik. Selain pendekatan maka dituntut pula untuk mengenal suatu bahan terutama untuk pendidik.
Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar.alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan oleh guru sendiri. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjawab dengan bantuan alat bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan alat bantu. Dengan alat bantu dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfatkan alat bantu dengan sebaik mungkin, maka guru dapat menggairahkan belajar anak didik. 
Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah dengan memanfatkan variasi alat bantu. Dengan pengembangan variasi tertentu saja tidak sembarangan. Tetapi ada tujuan yang hendak akan dicapai, yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap proses belajar mengajar, memberikan kesempatan dalam memotivasi, dan mendorong anak didik dalam belajar.
Metode mempunyai efek yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Ini berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpampang di dalam suatu tujuan. Metode yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam dan penggunaannya tergantung dari rumusan tujuan. Di dalam mengajar, jarang sekali ditemukan kalau guru menggunakan satu metode, tetapi kombinasi dari dua atau beberapa macam metode. Dengan penggunaan lebih dari satu metode dimaksudkan untuk menggairahkan  belajar anak didik. Dengan bergairahnya belajar anak didik tidak sukar untuk mencapai tujuan pengajaran. Karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan.
  Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evaluasi yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar