Senin, 05 Desember 2011

Iventarisasi Jenis-Jenis Kalimat

Iventarisasi Jenis-Jenis Kalimat

    Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Atau pengertian lain, kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan  atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Untuk dapat mengklasifikasikan kalimat, kita dapat menggunakan berbagai kriteria atau tinjauan. kriteria itu biasanya menggambarkan dikotomi pembagian :
1.    Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat tunggal yaitu kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas.
Contoh : Ani dan Ewi menyambut hari lebaran.
b.    Kalimat bersusun yaitu kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.
Contoh : Meskipun dilarang oleh ibu, Ani akan pergi juga.
c.    Kalimat majemuk yaitu kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas.
Contoh : Ani menagis, Elin kesal dan Inci tertawa.
Kalimat majemuk terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
•    Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya , kalimat majemuk setara dibagi menjadi lima macam :
a.    Kalimat majemuk setara penggabungan.
Contoh : Ila dan Uri merupakan saudara kandung.
b.    Kalimat majemuk setara penguatan.
Contoh : Dia memberikan motifasi, bahkan mati-matian ikut turut       membantu.
c.    Kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh : Kamu akan ikut saya atau tidak?
d.    Kalimat majemuk setara berlawanan.
Contoh : Dia kelihatan kurus sedangkan adiknya gemuk sekali.
•    Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda.
Jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat :
a.    Kalimat majemuk hubungan pengandaian yaitu kalimat yang ditandai dengan kata jika, seandainya, andaikan.
Contoh : seandainya tidak sakit, dia akan tetap datang di rumah.
b.    Kalimat majemuk hubungan perbandingan yaitu kalimat yang ditandai dengan kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, dari pada, laksana.
Contoh : Kelakuannya seperti kucing yang baru dilahirkan.
c.    Kalimat majemuk hubungan akibat yaitu kalimat yang ditandai dengan kata sambung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh : Dia kesal sehingga nekat bunuh diri.
d.    Kalimat majemuk hubungan cara yaitu ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh : ia menjauhkan adiknya dengan cara mengirimnya di luar negeri.
e.    Kalimat majemuk hubungan penjelasan yaitu ditandai dengan kata sambung bahwa.
Contoh : Wati mencangkok bunga yaitu dengan cara stek batang.
f.    Kalimat majemuk hubungan waktu yaitu ditandai dengan kata sambung ketika, sewaktu, semasa.
Contoh : Ayahnya meninggal dunia sewaktu ia masih kecil.
•    Kalimat majemuk campuran yaitu kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Contoh : Ketika dia masih duduk di kursi, datang seorang perempuan cantik, dan menggunakan mobil mewah.
•    Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan. Jenis-jenis kalimat ini terdiri dari :
a.    Kalimat majemuk rapatan subjek.
Contoh : Ibu Hesti guru olahraga.
b.    Kalimat majemuk rapatan predikat.
Contoh : Ani pintar memasak nasi.
c.    Kalimat majemuk rapatan keterangan.
Contoh : Pagi hari ayah pergi ke kantor.            
2.     Berdasarkan struktur klausanya kalimat dibedakan atas :
1.    Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap.
Contoh : Pak guru itu baik sekali.
2.    Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang terdiri dari klausa yang tidak lengkap, yaitu yang terdiri dari S, P, O atau Ket. Saja.
Contoh : Ifan!
Secara lengkap, yang termasuk kalimat tidak lengkap, ada beberapa jenis :
a.    Kalimat elips yaitu kalimat tidak lengkap yang terjadi karena pelepasan beberapa bagian dari klausa dan diturunkan dari kalimat tunggal.
Contoh : Pasti selesai
b.    Kalimat sampingan adalah kalimat tidak lengkap yang terjadi dari klausa tidak lengkap dan diturunkan dari kalimat bersusun.
Contoh : Karena memang mahal.
c.    Kalimat urutan adalah beberapa kalimat lengkap , namun mengandung konjungsi yang menyatakan bahwa kalimat itu bagian dari kalimat lain.
Contoh : Bahkan, ia memandang saya.
d.    Kalimat minor adalah kalimat tidak lengkap yang memiliki intonasi final.
Contoh : Amboi, pintar sekali anak itu.
3.    Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif, yang dalam ragam tulis diberi tanda titik (.).
Contoh : Prof Dr Hendrawan direktur utama PT Bank Mandiri.
b.    Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung intonasi introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda Tanya (?).
Contoh : Apa anda akan pulang besok ?
c.    Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung intonasi imperatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda seru (!).
Contoh : Buanglah sampah ini di tempat sana!.
d.    Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang bersambung pada kalimat pernyataan , dapat lengkap, dapat tidak.
Contoh : Hanya belum punya cucu.
e.    Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang bersambung pada kalimat pertanyaan, dapat lengkap, dapat tidak.
Contoh : Oke!.
f.    Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat terikat atau tidak.
Contoh : Mudah-mudahan Tuhan mendengar doamu!.
4.    Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan perubahannya kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat inti atau kalimat dasar adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif, netral atau imajinatif.
Contoh : Saudaranya lima orang.
b.    Kalimat noninti adalah kalimat inti yang dapat diubah menjadi kalimat noninti dengan berbagai proses transformasi seperti : pemasifan, pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, penginversian, pelesapan, dan penambahan.
Contoh : Elin tidak membaca majalah.
5.    Berdasarkan jenis klausa, kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang konstituen dasarnya adalah klausa verbal.
Contoh : Surat ditulis ayah.
b.    Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal sebagai konstituen dasarnya.
Contoh : Saudaranya lima orang.
6.    Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragraph, kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuah paragraf wacana tanpa konteks lain yang memberi penjelasan.
b.    Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak terdapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap, yang biasanya menggunakan salah satu tanda ketergantungan, atau keterkaitan seperti penanda perangkaian, penunjukkan, dan penanda anaforis.
Contoh : Di Raha sangat mahal buah-buahan (1). Jangankan buah apel, buah melon
               pun jarang diperoleh (2). Walau pun bisa diperoleh, harganya melambung
               tinggi (3). Maka dari itu, ada kecemasan para pembeli bahwa buah-buahan
               seperti itu agak sukar untuk dibeli.
               Keterangan : kalimat (1) merupakan kalimat bebas, tanpa harus diikuti
               kalimat (2), (3), dan (4). Kalimat (1) sudah dapat menjadi ujaran lengkap
               yang bisa dipahami. Sedangkan kalimat (2), (3), dan (4) merupakan kalimat
               terikat atau kalimat tidak bebas, karena kalimat ini secara sendiri-sendiri
               tidak dapat dipahami karena itu tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah
               ujaran. Bukti keterikatan kalimat (2), (3) dari kalimat (1) adalah adanya              
               penanda anaforis-nya pada kata apel dan melon serta kata harganya yang
               merujuk pada kata buah-buahan pada kalimat (1), sedangkan kalimat (4)
               menyatakan kesimpulan terhadap isi kalimat sebelumnya.
7.    Berdasarkan diatesis, kalimat terbagi atas :
1.    Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.
      Contoh : Hema menggambar bunga untuk adiknya.
      Kalimat aktif dibedakan atas :
       a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita.
     Contoh : Ibu membeli ayam.
       b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita.
     Contoh : Ibu menangis.
2.    Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
      Contoh : Rumah itu dibakar oleh orang gila.
8.    Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Contoh : Pak guru bicara, “ Wati keluar kamu dari ruangan ini!”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Contoh : Pak guru bicara bahwa Wati harus keluar dari ruangan.
9.    Kalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singkat, jelas, dan tepat. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
10.    Berdasarkan nilai informasinya, kalimat dibedakan atas :
a.    Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu
                        Macam-macam kalimat berita :
                        1. Kalimat berita kepastian. Contoh : Saya akan pulang di raha besok pagi.
                        2. Kalimat berita pengingkaran.
                            Contoh : Saya tidak akan datang pada pesta perkawinanmu.
                        3. Kalimat berita kesangsian. Contoh : Ibu mungkin akan tiba hari ini..
                        4. Kalimat berita bentuk lainnya.
Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat
 b. Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada             orang lain untuk melakukan sesuatu.
                        Macam-macam kalimat perintah :   
1.    Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
        Contoh : Guntinglah rambutmu !
2.    Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
        Contoh : Jangan melintasi jalan ini !
3.    Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
        Contoh : Mohon jangan sakiti dia !
                 c. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang                           sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah.
                            Contoh : Apakah kamu lapar ?
 
  
          

 
      

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar